Semarang, Idola 92.6 FM – Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia yang menuding ada sembilan sekolah di Indonesia yang terkait kelompok Fethullah Gulen. Kelompok Gullen dituding pemerintahan Presiden Turi Recep Tayyip Erdogan sebagai dalang dalam kudeta afiliasi kecil militer yang gagal 15 Juli 2016.
Pihak Turki menginginkan penutupan terhadap kesembilan sekolah itu, yang antara lain berada di Jawa Tengah yakni Semesta Bilingual Boarding School Semarang, dan Sragen Bilingual Boarding School.
Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Senin (1/8) mengatakan bahwa persoalan mengenai kekacauan di negara lain tidak bisa disangkutkan dengan dunia pendidikan di dalam negeri.
Menurutnya, sekolah Semesta Bilingual Boarding School merupakan sekolah swasta yang bukan merupakan kerja sama pemerintahan. Sehingga, tidak bisa pemerintahan negara lain meminta menutup sekolah itu jika tidak ada kerja sama antar pemerintahan.
“Kalau private to private tidak ada masalah. Kalau menuntut menutup, maka pemerintah yang akan mengambil alih, karena ada kepentingan lebih besar daripada menutup,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP-SMA Semesta Bilingual Boarding School Muhammad Haris menyatakan, bahwa tuduhan pemerintah Turki terhadap sekolahnya merupakan suatu fitnah. Menurutnya, sekolahnya tidak ada jaringan dengan kelompok Gullen.
Di hari yang sama kepada Radio Idola, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah tidak akan memenuhi permintaan pemerintah Turki untuk menutup 9 sekolah yang dituduh berjaringan dengan kelompok Fethullah Gulen.
Mendikbud menegaskan, kesembilan sekolah tidak akan ditutup dan Justru akan minta ditingkatkan untuk mendorong prestasi yang telah diraih. (Budi A/Diaz A/Heri CS)