OJK: Makin Marak Perusahaan Rintisan Himpun Dana di Pasar Modal

Wimboh Santoso
Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK.

Semarang, Idola 92,6 FM – OJK Mencatat, banyak perusahaan rintisan tidak lagi mengandalkan suntikan modal lewat pinjaman bank tetapi melalui pasar modal. Yakni, melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan perusahaan rintisan di Tanah Air terus tumbuh, seiring pesatnya berbagai produk yang menggunakan layanan digital. Pernyataan itu dikatakannya secara virtual dalam acara pembukaan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021, kemarin.

Wimboh menjelaskan, berdasarkan data sampai dengan September 2021 terdapat 2.100 startup di Indonesia dan tujuh di antaranya berkategori di atas US$1 miliar (unicorn) dan dua lainnya bervaluasi di atas US$10 miliar (decacorn). Perusahaan rintisan tidak hanya merambah produk berbasis layanan teknologi finansial saja tetapi juga sektor pertanian dan kesehatan serta properti.

Menurutnya, perusahaan start up yang masuk di pasar modal sekarang merupakan potensi besar dan terjadi tidak hanya di Indonesia saja tetapi seluruh dunia.

“Ini merupakan indikasi bukan hanya bukan saja domestik, tapi global juga sudah memberikan sinyal positif terhadap Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 5 Oktober 2021 telah mencapai Rp266,28 triliun dari 35 emiten baru yang melakukan penawaran umum. Capaian ini melampaui perolehan tahun 2020 yang hanya Rp118 triliun,” kata Wimboh.

Lebih lanjut Wimboh menjelaskan, terus tumbuhnya perusahaan rintisan menjadi dampak dari kebijakan pemangku kepentingan yang mendukung inovasi digital. Sebab, teknologi tidak mempunyai batasan ruang waktu di dalam sendi kehidupan manusia.

“Kami di OJK mendukung pemanfaatan teknologi digital di sektor jasa keuangan, dalam rangka pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News