Semarang, Idola 92,6 FM – Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi resmi beroperasi kemarin, dan mulai melayani masyarakat wilayah Semarang-Demak-Grobogan. Kebanyakan sopir Trans Jateng, merupakan pengemudi bus umum jurusan Semarang-Purwodadi.
Direktur Konsorsium Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi Nur Rohim Yulianto mengatakan seluruh pengemudi Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi, sebelumnya merupakan sopir bus umum yang direkrut dan dilatih untuk masuk sebagai pegawai Trans Jateng. Hal itu dikatakannya saat ditemui di sela peluncuran perdana Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi, kemarin.
Nur menjelaskan, dirinya juga sebelumnya adalah pengusaha bus umum jurusan Semarang-Purwodadi dengan 10 armada dimiliki. Beberapa pengusaha otobus lainnya juga digandeng dijadikan mitra, untuk bergabung dalam Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi.
Menurutnya, kehadiran Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi menjadi angin segar bagi pengusaha maupun pengemudi bus di tengah situasi pandemi saat ini.
“Jadi yang dilibatkan itu ya memang pengusaha asli yang trayeknya bersinggungan di situ. Kerja samanya kita dibeli layanannya, kita per kilometernya dibeli Rp7.480. Ini kan programnya pemerintah, jadi kita harus menyukseskannya. Jadi yang masuk jalur trans ya yang punya bis yang bersinggungan. Kalau dia enggak punya bis ya enggak bisa masuk jalur trans,” kata Nur.
Sementara itu salah satu pengemudi Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi, Solkan juga mengaku senang bisa bergabung dan tidak lagi menjadi sopir bis umum.
Menurutnya, dengan menjadi pengemudi Trans Jateng dirinya tidak lagi dikejar setoran kepada majikannya. Sebab, setiap bulannya dirinya mendapatkan gaji.
“Untuk ke depannya untuk Trans Jateng ini kita berharap mendapatkan kesejahteraan, baik bagi pengemudi maupun kernetnya ada dari pemerintah istilahnya gaji. Sekarang kan bawa bis yang ber-AC, terus tarifnya juga enggak mahal,” ujar Solkan.
Diketahui, Trans Jateng koridor Semarang-Purwodadi resmi beroperasi dan akan dilayani 14 armada. Setiap bus, melayani enam kali perjalanan selama sehari. Prioritas penumpangnya adalah buruh dan pedagang, pelajar serta pensiunan atau veteran. (Bud)