Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mengajak kepada seluruh tokoh agama, khususnya pengasuh pondok pesantren untuk ikut serta dalam membantu percepatan program vaksinasi. Sebab, suksesnya pelaksanaan vaksinasi di Jateng tidak lepas dari peran aktif pengasuh pondok pesantren.
Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan keberhasilan dari pelaksanaan vaksinasi di lingkungan pondok pesantren, tidak lepas dari peran aktif para pengasuh dalam membantu program pemerintah. Pernyataan itu dikatakannya saat melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Darussalam Timur Kabupaten Magelang, kemarin.
Gus Yasin menjelaskan, ada banyak perkara di lingkungan pondok pesantren yang selalu memertimbangkan banyak aspek. Bahkan, keputusan dari pengasuh pondok pesantren juga terkadang diikuti masyarakat sekitar tidak hanya kalangan santri saja.
Menurutnya, apabila santri dan masyarakat sekitar pondok pesantren mau divaksin akan berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat.
“Pemerintah niku ngarepno estu, poro tokoh agama khususipun tokoh agama niku ngobrak-ngobraki supados vaksin ting Jawa Tengah niku saged tercapai minimal 70 persen. Nek saged 70 persen, artosipun nopo mangke daerah-daerah ting Jawa Tengah 35 kabupaten iso mudunlah. Ora level 3 opo level 2 terus, tapi iso level 1. Syukur-syukur iso dipun endemiaken. Lha niki harapanipun. (Pemerintah ini berharap sekali, para tokoh masyarakat khususnya tokoh agama menggerakkan masyarakat. Tujuannya, agar di Jawa Tengah bisa tercapai minimal 70 persen. Artinya apa, nanti daerah-daerah di Jawa Tengah 35 kabupatennya bisa turun tidak di level 3 dan level 2 tapi level 1. Syukur-syukur bisa menjadi endemik. Ini harapannya,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pesantren merupakan sebuah ekosistem yang di dalamnya juga mencakup masyarakat sekitar. Harapannya, jika seluruh masyarakat Jateng sudah bisa divaksin akan mencegah penyebaran COVID-19 dan mencegah gelombang ketiga.
“Apabila semua masyarakat Jawa Tengah sudah divaksin, maka akan meminimalkan penularan COVID-19. Namun demikian, jangan sampai masyarakat lengah dan tetap harus mengedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Bud)