Semarang, Idola 92,6 FM – Banyak orang Papua yang merantau untuk menimba ilmu ke Jawa Tengah, dan tersebar di sejumlah kota untuk sekolah atau kuliah. Semua orang Papua yang pernah tinggal di Jateng hingga setahun lebih, menyebutkan keramahan dan kesantunan dari masyarakat sekitarnya.
Fransiskus Kemong warga Timika Papua, pernah bermukim di Kota Semarang dari 2008 hingga 2017 untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Hal itu dikatakannya saat melihat PON Papua, belum lama ini.
Fransiskus menjelaskan, dirinya pernah tinggal di daerah Karangrejo Jatingaleh Kota Semarang dan diterima masyarakat setempat. Karena keramahan masyarakat sekitar, dirinya betah tinggal di Semarang meskipun masa kuliahnya telah selesai.
Menurutnya, sifat ramah dan santun orang Jateng tidak bisa dilupakan dan membekas meski dirinya telah kembali ke tanah Papua.
“Orang Jawa Tengah mereka sangat ramah dengan kami. Kami di sana saling membaur dengan masyarakat Jawa Tengah yang ada di sana. Kami selalu diakomodir dan dikontrol langsung pak RT, pak RW dan pak lurah situ. Kami ada kegiatan bhakti sosial dan kegiatan dengan warga yang lain ramah dengan mereka,” kata Fransiskus.
Hal yang sama juga disampaikan Ricardo Logomagal, warga Papua lainnya yang pernah tinggal di Kota Semarang. Bahkan, Semarang dianggap sebagai rumah kedua setelah Papua.
Menurutnya, suasana penuh keakraban dan kekeluargaan benar-benar dirasakan selama tinggal di Kota Semarang.
“Mulai datang ke Semarang tahun 2006, dan selesai tahun 2013. Cukup lama saya di Semarang, karena saya merasa betah. Semarang adalah rumah kami sendiri, karena suasana Semarang dan masyarakatnya sangat adem dan antusias pada kami anak-anak Papua. Cepat sekali kami beradaptasi dengan masyarakat di sana. Orang Semarang saya sangat senang, karena mereka orangnya santun dan rendah hati,” ucap Ricardo.
Ricardo menjelaskan, banyak kerabat maupun tetangganya yang saat ini masih berada di Jateng untuk menimba ilmu. Cerita-cerita yang didengar, juga sama seperti dirinya pernah tinggal di Semarang. (Bud)