Tegal, Idola 92.6 FM – Atas kegelisahannya melihat orang-orang jompo di daerahnya, pasangan suami-istri tergerak menggagas panti jompo. Panti jompo itu diberi nama Panti Jompo Keliling “Simbah Sebatangkara” di Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Pasangan suami istri itu adalah Edi Sucipto dan Erinawati.
Keduanya tinggal di Desa Kalisoka Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Bersama beberapa sukarelawan, pasangan suami istri ini terus membantu orang lanjut usia yang hidup sendirian atau sebatangkara.
Seperti namanya, kegiatan Panti Jompo Keliling “Simbah Sebatangkara” tentu berkeliling dari desa ke desa. Mereka sudah mendatangi Simbah yang hidup sendirian di 20 desa. Hingga kini, Panti Jompo Keliling “Simbah Sebatangkara” sudah menghidupi 80 nenek. Sukarelawan mendatangi rumah-rumah simbah sambil membawakan makanan, sembako dan kebutuhan lainnya.
Lalu dari mana dana untuk membeli barang kebutuhan simbah? Ternyata sembako, uang, baju, dan makanan berasal dari para donatur di seluruh Indonesia.
Kepada radio Idola, Edi bercerita, panti jompo keliling berdiri sejak 2013. Dana terkumpul dari iuran/bantuan dari orang tua siswa PAUD Rumah Belajar Sai yang dikelola Edi Sucipto dan Erinawati. Bantuan itu berupa beras minimal setengah kilogram.
Sejak pandemi Covid-19, para siswa tidak bersekolah. Mereka mulai mencari donatur melalui media sosial. Alhasil, banyak yang membantu panti jompo itu, baik berupa uang atau barang-barang.
Selengkapnya, mengenal Panti Jompo Keliling “Simbah Sebatangkara”, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Edi Sucipto, sang penggagas Panti Jompo Keliling “Simbah Sebatangkara” Tegal. (yes/ her)
Dengarkan podcast wawancaranya: