Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama XL Axiata, sepakat mendorong penguatan kepemimpinan perempuan Indonesia di ranah publik dan swasta. Sebab, kaum perempuan Indonesia mempunyai peranan penting dalam memajukan dan menumbuhkan perekonomian negara.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan kesenjangan gender masih terlihat di dunia kerja, sehingga Indonesia berkomitmen untuk menyetarakan gender dalam berbagai sektor. Pernyataan itu dikatakannya saat membuka webinar G20 Empower Webinar Road to Indonesia Presidency 2022, Kepemimpinan Perempuan Dalam Sektor Publik dan Privat, kemarin.
Bintang menjelaskan, kepemimpinan perempuan menjadi faktor penting dalam setiap sendi kehidupan. Namun sayangnya, dalam sektor publik saja komposisi perempuan di legislatif tidak sampai 30 persen. Sedangkan perempuan yang menjadi CEO perusahaan, juga baru di angka 15 persen.
Menurutnya, kesetaraan gender dalam pengelolaan manajemen akan meliharikan kebijakan inklusif dan representatif.
“Berbagai tantangan masih dihadapi para perempuan di Indonesia, seperti diskriminasi dan stigmatisasi serta marginalisasi. Bahkan kekerasan. Oleh karenanya, akses dan partisipasi serta kontrol perlu terus diperluas agar perempuan di dunia usaha bisa terus berkontribusi dalam pembangunan. Termasuk, menjadi bagian solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi,” kata Bintang.
Sementara itu Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini menambahkan bahwa pihaknya mendukung adanya kebijakan kesetaraan gender di perusahaan. Pihaknya juga memberikan dukungan kepada karyawan, untuk mencapai level pimpinan perusahaan.
Menurutnya, sebuah perusahaan harus memiliki keragaman kemampuan atau keterampilan.
“Berdasarkan penelitian, adanya perusahaan di posisi pimpinan perusahaan akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Karena itu, kesetaraan gender di XL Axiata menjadi kebijakan dan agenda perusahaan,” ujar Dian.
Lebih lanjut Dian menjelaskan, saat ini di perusahaan yang dipimpinnya terdapat dua orang perempuan dengan posisi sebagai direktur. Selain itu, ada 30 persen posisi pimpinan hingga kantor cabang dipegang perempuan. (Bud)