Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim, jumlah testing dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai hampir 4 kali lipat dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) . Pada Minggu 19 September lalu, testing Covid-19 di Indonesia mencapai 1,1 juta orang per minggu.
Sementara dalam standar WHO 1 per 1.000 orang per minggu atau sekitar 270 ribu orang per minggu untuk positivity rate di bawah 5 persen. Untuk itu, salah satu strategi deteksi Covid-19 ini akan terus ditingkatkan meski angka positivity rate Indonesia di bawah 3 persen.
Demikian dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual terkait perpanjangan PPKM Level 2 hingga 4, Senin 20 September lalu.
“Memang PR kita kemudian adalah orang yang dilacak itu harus dites. Kalau tidak, tidak ada gunanya juga dia dilacak. Harus dites. Sampai sekarang baru 50 persen yang dites. Dan, orang yang dites kalau positif, harus diisolasi. sebaiknya isolasi terpusat atau isoter. Nah, ini juga belum seluruhnya kita lakukan isolasi terpusat,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyayangkan masih banyak masyarakat Indonesia takut di-testing Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil survei dilakukan oleh Kementerian Kesehatan hanya 50% masyarakat mau di-testing.
“Kami mengharapkan testing ini sama seperti tracing juga terus kita jaga levelnya, supaya kita bisa lebih cepat mengidentifikasi, kalau ada saudara kita terkena. Sehingga kita bisa lebih cepat memberikan respions yang tepat, baik kepada individunya, maupun dalam rangka pencegahan ke lingkungan di sekitarnya,” ujarnya.
Menkes berharap, warga tak perlu takut berlebihan dites terutama bagi mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19. Sebab, lebih baik ketahuan terpapar Covid-19 sejak dini daripada terlambat.
Menkes mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin pada protokol kesehatan dan tidak perlu takut dites Covid-19 hanya karena khawatir ketahuan sakit—terutama bagi mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19. Sebab, lebih baik ketahuan terpapar Covid-19 sejak dini daripada terlambat ditangani. (tim/ ade/ her)