Menuju Pusat Industri Mobil Listrik Dunia, Langkah Nyata Apa yang Mesti Dilakukan?

Mobil Listrik
image/istimewa

“Luck is what happens when preparation meets opportunity.”

Semarang, Idola 92.6 FM – Keberuntungan adalah apa yang terjadi ketika persiapan bertemu dengan kesempatan . Ungkap Seneca lebih dari dua ribu tahun lalu. Hal itu seakan sesuai dengan peluang Indonesia saat ini khususnya dalam upaya menjadi sentra Industri Mobil Listrik bagi dunia.

Bagaimana persisnya?

Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Nikel sendiri, merupakan mineral penting untuk produk baterai. Dengan potensi yang luar biasa tersebut dalam 3 hingga 4 tahun ke depan, melalui manajemen yang baik, Indonesia diyakini bisa menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel yang menjadi bahan baku utama seperti baterai litium, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik.

Sementara, arah tren dunia saat ini juga sedang berusaha meninggalkan kendaraan berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik.

Maka, mengutip Seneca bahwa keuntungan tercipta ketika kita memiliki persiapan. Dalam konteks ini, cadangan nikel kita sebagai keuntungan bertemu dengan kesempatan, berupa tren mobil listrik yang akan menggantikan mobil berbahan bakar fosil.

Tapi, bagaimana persisnya langkah untuk mengkonversi potensi itu agar menjadi competitive advantage bagi Indonesia menuju pusat Industri Mobil Listrik Dunia? Strategi dan infrastruktur apa saja yang mesti mulai disiapkan sejak saat ini?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Tumiran (Guru Besar dan Pakar Bidang Kelistrikan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta)/ Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Periode 2009-2019) dan Fabby Tumiwa (Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya:

Ikuti Kami di Google News