Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, program vaksinasi sudah mencapai 22 persen dari total sasaran 28,7 juta sasaran yang masuk kategori penerima vaksin. Saat ini, Dinas Kesehatan di kabupaten/kota se-Jateng terus melakukan percepatan program vaksinasi di daerah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan sampai dengan saat ini, cakupan dari sasaran vaksinasi sebanyak 28,7 juta orang sudah tercapai 22 persen. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di Sentra Vaksinasi Gradhika, baru-baru ini.
Menurut Yulianto, dari 22 persen warga Jateng yang sudah menerima suntikan vaksin itu bervariasi dosisnya. Mulai dari yang baru pertama menerima suntikan vaksin dosis pertama, maupun suntikan dosis kedua hingga dosis ketiga.
Yulianto menjelaskan, khusus untuk dosis vaksin ketiga atau vaksin booster bagi tenaga kesehatan saat ini masih terus berjalan namun belum selesai. Total sasarannya mencapai 177 ribu orang, dan diharapkan selesai pada pertengahan September 2021.
“Ya vaksinasi terus kita kebut ya. Di Jawa Tengah di seluruh kabupaten/kota saya kira sangat antusias, dan dibantu TNI/Polri. Jadi, tiap vaksin yang kita kirim ke kabupaten/kota itu selalu segera habis. Artinya, kemampuan temen-temen di dalam melaksanakan vaksinasi cukup cepat,” kata Yulianto.
Terpisah, Gubernur Ganjar menyatakan percepatan vaksinasi hingga 300 persen belum bisa dilakukan. Sebab, tambahan vaksin yang diminta belum bisa terpenuhi. Meskipun, saat ini TNI/Polri juga telah membantu percepatan vaksinasi.
Menurut Ganjar, apabila tambahan kuota yang diminta bisa dipenuhi pemerintah pusat akan segera dimaksimalkan proses vaksinasi sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
“Terkait dengan vaksin, hampir semua bupati/wali kota minta tambahan vaksin. Mereka sepakat metodenya ada, vaksinatornya ada dan kecepatannya bisa ditingkatkan. Problemnya tinggal satu saja, vaksinnya ada apa enggak,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut gubernur juga telah meminta setiap bupati/wali kota se-Jateng, untuk memerbanyak titik vaksinasi hingga ke wilayah perdesaan. (Bud)