Kondisi Jateng Mulai Membaik

Yulianto Prabowo
Yulianto Prabowo, Kepala Dinkes Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebutkan, sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh kabupaten/kota sudah melaporkan penurunan tingkat okupansi kamar tidur isolasi maupun ICU. Bahkan, juga terjadi penurunan angka kasus baru COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan kondisi penanganan COVID-19 menunjukkan hasil cukup baik dari pekan ke pekan, dan bisa dikatakan jika kondisi Jateng mulai membaik. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, kemarin.

Menurut Yulianto, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di sejumlah rumah sakit juga terus menunjukkan penurunan. Saat ini, BOR untuk ICU sebesar 55,04 persen dari sebelumnya 62,02 persen. Sedangkan untuk BOR isolasi dari 43,62 persen, menjadi 35,16 persen.

Yulianto menjelaskan, sejumlah daerah yang sebelumnya masuk kategori level 4 juga saat ini kondisinya mulai membaik dan menunjukkan penurunan BOR.

“BOR kecenderungannya menurun. Jadi TT isolasi itu menurunlah. Bahkan di Kudus tadi dilaporkan pak bupati itu hanya 25 persen. Kudus turun sekali. Jepara, Demak, Pati juga turun sekali. Jadi longgar. Kalau dulu banyak mengirim pasien keluar, tapi Kudus sekarang sudah menerima pasien-pasien dari luar. Jadi kondisinya seperti itu,” kata Yulianto.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo meminta semua pihak, agar tidak lengah meskipun saat ini kondisinya mulai membaik. Saat ini, pihaknya sedang melakukan koordinasi soal data dengan pemerintah pusat. Sebab, sampai saat ini masih terjadi perbedaan data antara pusat dengan daerah.

Menurut Ganjar, beberapa kabupaten/kota di Jateng mengeluhkan ada perbedaan data dengan pusat dan hal itu terus dilakukan perbaikan.

“Nah, kita sudah beberapa hari ini menyiapkan fiting data, antara kita dengan pemerintah pusat dan kabupaten. Tapi belum semua. Kita coba kemarin membuat perbandingan data kasus yang ada, dan ternyata memang beda-beda,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, saat ini Jateng menjadi satu-satunya daerah yang sistemnya sudah terintegrasi dengan sistem milik pemerintah pusat. Beberapa daerah yang datanya sudah sesuai dengan pemerintah adalah Kabupaten Banjarnegara, Kendal, Pemalang dan Kota Magelang. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBUMD Jateng Jaga Pasokan Oksigen Medis
Artikel selanjutnyaKonsumsi Harian Pertamax Naik 13 Persen