Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah melalui BUMD Jateng Petro Energy, akan menjaga pasokan oksigen dan mengoptimalkan bantuan dari sejumlah perusahaan. Untuk saat ini, kebutuhan oksigen medis di sejumlah rumah sakit di Jateng semakin menurun seiring turunnya angka kasus baru COVID-19.
Ketua Satgas Oksigen Jateng Peni Rahayu mengatakan seiring menurunnya angka kasus COVID-19 dan pasien yang dirawat di rumah sakit berkurang, membuat kebutuhan oksigen juga mengalami penurunan. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, kemarin.
Peni menjelaskan, penurunan jumlah kebutuhan oksigen medis juga diikuti dengan turunnya pelaporan kekurangan oksigen dari sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19. Hal itu juga didasarkan pada laporan online tentang kebutuhan oksigen, yang dimiliki Kementerian Kesehatan melalui aplikasi SIRS Online.
Menurut Peni, puncak kebutuhan oksigen medis pernah terjadi hingga 50 rumah sakit per hari yang melaporkan. Meskipun masih ada rumah sakit yang melaporkan kebutuhan oksigen, namun jumlahnya jauh berkurang dibandingkan sebelumnya.
“Sekarang dengan menurunnya kasus di Jawa Tengah, kemudian sekarang TT isolasi dan TT di rumah sakit itu sudah mulai menurun sekarang kebutuhan oksigen kita sudah jauh menurun. Awal-awal COVID-19 rame itu, sampai 620-an, kemudian turun sampai 400 sekian. Kita perkirakan sampai sekitar 320 ton per hari kebutuhan oksigen kita,” kata Peni.
Lebih lanjut Peni menjelaskan, guna menjaga keandalan pasokan oksigen itu pihaknya menjalin kerja sama dengan pemasok oksigen untuk Jateng. Karena, saat ini Jateng mendapat pasokan 40 ton oksigen per harinya.
“Kita dapat bantuan isotank dari Bank Jateng ada enam unit, dan baru datang dua unit. Kalau semua sudah datang, maka kebutuhan oksigen bagi rumah sakit yang membutuhkan tinggal kita salurkan,” pungkasnya. (Bud)