Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, pada Juli 2021 terjadi inflasi sebesar 0,06 persen di Jateng dan menyebabkan tingkat inflasi tahun kalender Juli 2021 sebesar 0,57 persen. Penyebab utama terjadinya inflasi di Jateng, di antaranya adalah kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah.
Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga, yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Pernyataan itu dikatakan secara daring, kemarin.
Sentot menjelaskan, kelompok pendidikan mengalami kenaikan sebesar 0,52 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,17 persen serta kelompok transportasi sebesar 0,13 persen.
Menurut Sentot, meskipun terjadi inflasi tetapi masih ada komoditas yang menahan laju inflasi di Jateng. Yakni penurunan harga daging ayam ras, telur ayam ras, beras dan emas perhiasan serta angkutan udara.
“Namun secara keseluruhan, bisa kita lihat bahwa lima komoditas utama yang menyebabkan inflasi pada bulan Juli 2021 adalah komoditas cabai rawit. Yang kedua adalah bawang merah, dan juga untuk jasa sekolah dasar itu juga mengalami inflasi. Kemudian komoditas berikutnya adalah rokok filter. Dan berikutnya adalah komoditas tomat,” kata Sentot.
Lebih lanjut Sentot menjelaskan, dari enam wilayah di Jateng yang dilakukan survei BPS hanya Kabupaten Kudus mengalami deflasi sebesar -0,10 persen. Sedangkan Kota Surakarta mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,23 persen, dan inflasi terendah adalah Kota Semarang sebesar 0,05 persen.
“Secara year on year, Juli 2021 terhadap Juli 2020 laju inflasinya sebesar 1,40 persen,” pungkasnya. (Bud)