Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah meminta rumah sakit rujukan COVID-19, untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi. Tujuannya, untuk merawat dan menangani pasien yang terpapar COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya sudah meminta kepada kabupaten/kota se-Jateng, untuk menambah tempat tidur isolasi maupun ICU di rumah sakit rujukan COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernuran, baru-baru ini.
Yulianto menjelaskan, beberapa rumah sakit jiwa daerah milik pemprov juga telah dikonversi menjadi rumah sakit darurat COVID-19 untuk merawat pasien dengan gejala sedang hingga berat. Termasuk, meminta rumah sakit jiwa menambah ruang ICU dan kapasitas tempat tidur.
Menurutnya, pemprov juga telah menginstruksikan kepada seluruh kabupaten/kota se-Jateng untuk menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk ICU maupun isolasi sebanyak 30 persen dari kondisi sekarang.
“Ya sekarang ini yang sangat dibutuhkan adalah tempat isolasi, baik di rumah sakit maupun di isolasi-isolasi terpusat. Ini semuanya kita tambah. Misalkan untuk isolasi di rumah sakit gitu ya. Lalu kabupaten/kota kan sudah kita minta, untuk menambah jumlah tempat tidur minimal 30 persen dari kondisi yang ada sekarang ini,” kata Yulianto.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, RSUD Moewardi yang menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Solo Raya juga telah menambah 80 tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19. Termasuk, menambah jumlah tenaga kesehatan dan peralatan.
“Tekanan di RSUD Moewardi sangat tinggi, karena jadi rujukan di wilayah Solo RayA. Kalau ada kesulitan, kami dari provinsi akan membantu kelancaran perawatan bagi pasien,” pungkasnya. (Bud)