Semarang, Radio idola 92,6 FM – Pameran property expo Semarang keempat yang berlangsung mulai 1-13 juni 2021 di mall paragon Semarang berhasil mencatatkan penjualan 25 unit rumah dengan nilai transaksi sebesar Rp.38,5 miliar.
Ketua property expo Semarang – Dibya K Hidayat mengatakan, jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan dengan transaksi pada pameran sebelumnya. Hal ini diakibatkan imbas dari melonjaknya kasus penyebaran virus corona di semarang dan sejumlah wilayah lainnya.
“Hasil ini memang kurang memenuhi harapan, karena tiba – tiba kasus covid di semarang naik, dan bahkan sampai tenaga kesehatan kewalahan,”ungkapnya
Namun demikian Dibya mengatakan, pembangunan perumahan tetap harus berjalan, mengingat property merupakan sector padat karya yang melibatkan banyak pekerja. Ia berharap pemerintah bisa mengambil langkah – langkah tepat, agar kondisi pandemic tidak berkepanjangan seperti pada masa awal pandemic.
“kami tetap saja melakukan pembangunan karena jika berhenti banyak sekali factor yang terpengaruh seperti para supplier dan property ini sector padat karya, banyak pekerja disana,”ungkapnya
Ia berharap pemerintah juga terus memberikan dukungan untuk mendorong pertumbuhan sector property diantaranya memperpanjang kebijakan pengenaan pajak pertambahan nila (PPN) sebesar nol persen. Karena kebijakan ini cukup efektif dan memberikan dampak positif baik bagi pengembang maupun masyarakat yang ingin memiliki rumah.
“ya mungkin tidak nol persen, tapi setidaknya jangan terburu – buru mengembalikan ke sepuluh persen,” kata Dibya
Dibya juga menyambut baik dukungan perbankkan selama ini yang sudah mulai melonggarkan kredit kepemilikan rumah bagi masyarakat. Ia berharap ada penambahan kebijakan baru yang mendukung seperti perpanjangan masa cicilan kredit hingga 25 atau 30 tahun.
“KPRnya sekarang sudah terdorong juga dan bagus untuk pengembang. Mungkin ya kalua jangka waktu KPR diperpanjang bisa sampai 25 tahun atau 30 tahun itu sangat bermanfaat juga,” pungkas Dibya.(tim)