Saring Pemudik, Kakorlantas Buat Pos Penyekatan Berlapis Dari Jakarta Sampai Jateng

Irjen Pol Istiono
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono memberi penjelasan kepada media usai melakukan pemantauan arus mudik di wilayah Jateng, Selasa (11/5).

Semarang, Idola 92,6 FM – Kakorlantas Mabes Polri menganalisa selama lima hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, terjadi penurunan jumlah pemudik dari ibukota Jakarta menuju ke Jawa Tengah. Bahkan, volume penurunan arus kendaraan menuju Jateng turun sampai 60 persen.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan, terkait dengan aktivitas masyarakat selama masa larangan mudik Lebaran 2021. Pernyataan itu dikatakannya saat melakukan peninjauan Pos Terpadu Rapid Test Antigen di wilayah Polres Semarang, Selasa (11/5).

Istiono menjelaskan, dari hasil analisa dan evaluasi yang dilakukan selama lima hari ini memang diketahui jika arus lalu lintas di jalan tol cenderung landai. Bahkan, di tempat istirahat di jalan tol yang sempat ramai juga sudah mulai berkurang aktivitas para pemudik.

Menurut Istiono, langkah-langkah yang dilakukan jajaran kepolisian bekerja sama dengan instansi terkait dianggap membuahkan hasil. Hal itu karena pos penyekatan dilakukan berkelanjutan, mulai dari Jakarta hingga masuk wilayah Jateng.

“Langkah-langkah untuk memutarbalik arah untuk memutus mata rantai COVID-19 ini, selama lima hari lebih kurang 156 ribu yang sudah kita putar balikkan arah. Penumpukan-penumpukan di jalan mesti kita juga hindari, dan kelola supaya tidak menjadi kerumunan baru dan klaster baru. Oleh karena itu, langkah cara bertindak kita di lapangan adalah kita alirkan supaya di tempat pos-pos penyekatan berikutnya yang memang sudah kita bangun berlapis dari Jakarta sampai Jawa Tengah,” kata Istiono.

Lebih lanjut Istiono menjelaskan, saat ini lalu lintas di jalan tol didominasi kendaraan angkutan barang atau logistik. Sehingga, secara keseluruhan arus lalu lintas masih terkendali.

“Situasi selama lima hari ini dapat terkelola dengan baik dan maksimal, berkat kerja sama semua instansi terkait. Fluktuasi bisa kelola secara sinergis berkesinambungan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News