Semarang, Idola 92,6 FM – Polda Jawa Tengah terus mematangkan skenario penyekatan yang ada di 14 titik pintu masuk, untuk menutup akses bagi pemudik dari wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta maupun Jawa Timur. Polda memastikan, tidak ada pemudik yang bisa lolos masuk wilayah Jateng.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan jajarannya di 35 polres maupun polresta dan polrestabes sudah melakukan pematangan skenario, untuk mencegah pemudik asal Jabar dan DKI Jakarta serta Jatim masuk wilayah Jateng. Pernyataan itu dikatakannya belum lama ini, terkait dengan imbauan larangan mudik dari pemerintah pusat.
Kapolda menjelaskan, wilayah-wilayah yang menjadi perhatian penyekatan ada di Kabupaten Brebes di bagian barat dan Rembang di wilayah timur serta Sragen-Karanganyar untuk wilayah selatan ditambah Banyumas dan Purworejo. Sebab, wilayah-wilayah itu merupakan pintu masuk utama ke wilayah Jateng dan menjadi favorit bagi para pemudik.
Menurut kapolda, jajarannya juga telah diperintahkan untuk menutup akses pintu masuk bila pemudik menggunakan jalur tikus atau bukan jalan utama.
“Kita koordinasi dengan polda tetangga. Contoh untuk Brebes, kita koordinasi dengan Polda Jawa Barat. Yakni untuk Kota Cirebon. Jadi, arus buka tutup mana kala bisa lewat tol atau bawah. Kalau lewat bawah itu di Kecipir. Di Terminal Kecipir nanti akan kita blokir untuk arus mudiknya. Lolos Jawa Barat, tidak lolos Jawa Tengah. Kalau di Jawa Timur di Rembang dan Bojonegoro. Termasuk Sragen, Banyumas dan Karanganyar,” kata kapolda.
Lebih lanjut kapolda menjelaskan, pihaknya juga akan menggelar pos-pos pemantauan dan pos pelayanan di sejumlah titik untuk melihat pergerakan pemudik. Sehingga, pergerakan masyarakat selama masa Lebaran tetap terkendali.
Sebelumnya, Pemprov Jateng telah meminta kepada jajaran kepolisian untuk membuka akses bagi warga Jateng yang mobilitasnya masuk di dalam provinsi. Sebab, ada banyak warga Jateng bekerja luar kota di luar aglomerasi tetapi rumahnya di daerah lain masih wilayah Jateng. (Bud)