Semarang, Idola 92,6 FM – Santri diajari dan diberi bekal ilmu agama itu sudah wajar, namun tidak demikian dengan para santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Hidayah Karangrayung di Kabupaten Grobogan. Para santrinya juga diajari teknik otomotif perbengkelan, sehingga bisa menjadi bekal saat terjun ke masyarakat.
Pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) Al-quran Al Hidayah Ahmad Zaki Iqbal mengatakan Ponpes Al Hidayah Grobogan merupakan salah satu pondok pesantren yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, agar para santrinya tidak hanya belajar agama tetapi juga belajar keterampilan lain. Pernyataan itu dikatakannya saat menerima kunjungan dari Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.
Menurutnya, yang mengikuti pelatihan adalah santri dan pelajar madrasah aliyah (MA) dari pondok pesantren.
Iqbal menjelaskan, para santri maupun pelajar MA yang ikut keterampilan setiap sepekan sekali mengunjungi desa-desa sekitar untuk melakukan servis gratis. Hal itu dilakukan, sebagai bentuk uji kompetensi bagi para santri sudah memahami dan mahir di bidang otomotif atau belum.
“Sebenarnya ini mulai dari 2019, ketika ada program dari pemerintah untuk bantuan pondok pesantren. Ada bantuan balai latihan kerja. Kemudian kita masuk di sana, dan akhirnya anak-anak bisa menerapkan kegiatan ini. Jadi kalau yang namanya pondok pesantren sudah diajari untuk ngaji, maka kita perlu pembekalan yang soft skill dan life skill mereka saat terjun di masyarakat. Ouputnya dari sini adalah anak-anak paling tidak sudah merasa siap nanti terjun di masyarakat,” kata Iqbal.
Sementara itu salah satu santri, Ikhwan Mariansyah mengaku senang mendapat pelatihan tambahan selama berada di pondok pesantren. Bahkan, dirinya sudah mendapatkan pelatihan sejak 2019 kemarin.
“Setelah adanya BLK ini, kami dapat pelatihan keterampilan lain tidak hanya mengaji. Di BLK ini juga ada tata busana dan komputer. Tentu ini sangat bermanfaat untuk kami saat lulus nanti,” ucap Ikhwan. (Bud)