Yenny Wahid adalah anak kedua Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, mantan presiden kita. Sebelum terjun secara khusus mendampingi ayahnya, Yenny bekerja sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh. Ia menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara tahun 1997 dan 1999.
Belum lama menekuni pekerjaan itu, dia berhenti, karena ayahnya terpilih menjadi presiden RI ke-4. Sejak itu, kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu mendampingi sang ayah, dengan posisi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Setelah Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, Yenny memperoleh gelar Master’s in Public Administration dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason.
Sekembalinya dari Amerika tahun 2004, Yenny menjabat sebagai direktur Wahid Institute yang saat itu baru berdiri. Hingga kini ia menduduki jabatan tersebut. Apa peran Gus Dur dalam hidup dan karir Yeny Wahid? Apa mimpi terbesarnya? Inilah perbincangan Yenny Wahid bersama Nadia Ardiwinata dan Astin sukanto. (Doni Asyhar)