Semarang, Idola 92,6 FM-Kapolda Jawa Tengah sudah memerintah kepada semua jajaran, agar tetap waspada dan meningkatkan pengamanan di seluruh areal markas kepolisian. Namun demikian, jajaran kepolisian tetap menjamin pelayanan kepolisian kepada masyarakat tidak terganggu.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan jajarannya telah diminta meningkatkan standar operasional pengamanan di markas komando, baik di tingkat polda maupun polsek di seluruh Jateng sesuai standar kepolisian yang dimiliki. Pernyataan itu dikatakannya usai membuka pelatihan ketangkasan lapangan Brimob Polda Jateng di Gunung Kendil Boyolali, Kamis (1/4).
Kapolda menjelaskan, dalam rangka menghadapi ancaman terorisme dengan sasaran kantor polisi harus ditingkatkan pola pengamanan. Terlebih lagi, dengan mengedepankan unsur Satbrimob sebagai pasukan pemukul dalam situasi apapun.
Menurut kapolda, pasukan Brimob harus bisa diandalkan dalam memberikan jaminan keamanan di markas komando. Sehingga, tidak ada toleransi terhadap aksi terorisme di wilayah Polda Jateng.
“Lakukan pengawasan kepada orang maupun barang, tanpa mengurangi hakikat pelayanan kepada masyarakat. Jadi ini (pelayanan) tidak terganggu oleh kegiatan ini. Namun kita tingkatkan kewaspadaan, sehingga kita mampu mendeteksi adanya sesuatu hakikat ancaman terkait dengan teroris itu sendiri. Pelayanan kepolisian di Jawa Tengah tetap berjalan, masyarakat diimbau tetap tenang. Bahwa kita tidak akan pernah takut dengan adanya tindak pidana terorisme,” kata kapolda.
Lebih lanjut kapolda menegaskan, jaminan keamanan menjadi prioritas utama jajarannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Terutama, kepada umat Nasrani yang sedang menjalankan ibadah perayaan Paskah.
“Gereja-gereja sudah dilakukan antisipasi pengamanan, dengan penempatan anggota. Sebanyak 2/3 anggota polisi digeser ke masing-masing gereja yang menjadi kegiatan ibadah,” pungkasnya. (Bud)