Semarang, Idola 92,6 FM – Perbarindo Jawa Tengah akan membantu pemasaran produk-produk UMKM, melalui aplikasi yang disediakan BPR. Tujuannya, agar pelaku UMKM bisa memasarkan produknya di masa pandemi.
Ketua Perbarindo Jateng Dadi Sumarsana mengatakan pada tahun ini, pihaknya menjanjikan akan meluncurkan aplikasi khusus yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM guna memasarkan produk-produk buatannya. Pernyataan itu dikatakannya saat menggelar sesi webinar tentang Peran Perbarindo Jateng Dalam Pemulihan Ekonomi, belum lama ini.
Dadi menjelaskan, pihaknya akan mencoba membantu para pelaku UMKM di Jateng agar bisa kembali bangkit di masa pandemi. Sebab, banyak pelaku UMKM yang menjadi nasabah di BPR.
Upaya yang dilakukan BPR di Jateng itu, nantinya bisa dimanfaatkan nasabah atau debitur dari pelaku UMKM untuk memamerkan produk-produk buatannya.
“Peran Perbarindo untuk mendorong pemulihan ekonomi, akan terus kita lakukan. Kami mesti memahami usaha mikro kecil itu keuangannya tidak dipisahkan, antara keuangan rumah tangga dan usaha. Perbarindo mendorong BPR untuk menyiapkan portal UMKM, dan target tahun ini BPR akan menyiapkan portal UMKM sebagai wujud nyata keberpihakan. Kita membuat market place UMKM, sehingga nanti di web-nya BPR itu bisa dibuka profil UMKM binaannya. Ini diharapkan bisa meningkatkan pemasaran,” kata Dadi.
Lebih lanjut Dadi menjelaskan, BPR di Jateng juga mempunyai peran strategis dalam membantu pelaku UMKM di masa pandemi untuk bisa bangkit kembali. Selain membantu pemasaran produk UMKM, pihaknya juga akan membantu mendampingi dalam hal pengelolaan keuangan.
“BPR akan turut berpartisipasi secara aktif, menyediakan pembiayaan murah kepada UMKM. Masyarakat UMKM di Jawa Tengah bisa memanfaatkan 249 BPR yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng,” jelaskan.
Dadi menyebutkan, pada akhir 2020 kemarin jumlah debitur BPR se-Jateng sebanyak 373.244 debitur dengan aset per November 2020 mencapai Rp273,4 triliun. Sedangkan jumlah kredit yang disalurkan BPR sampai akhir 2020, mencapai Rp28,08 triliun. (Bud)