Semarang, Idola 92,6 FM – Perusahaan Gas Negara (PGN) menyediakan infrastruktur dan layanan distribusi gas bumi, di Kawasan Industri Kendal (KIK). Ketersediaan gas bumi dan infrastrukturnya, merupakan komponen vital dalam pengembangan kawasan industri.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan KIK merupakan kawasan industri, yang paling siap di Indonesia dengan segala fasilitasnya. Namun, saat ini masih terkendala dengan kepastian ketersediaan gas bumi.
Redy menjelaskan, sejak 2016 lalu PGN melakukan pengkajian terhadap KIK. Terutama mengenai permintaan gas. Oleh karena itu, PGN terus berkoordinasi dengan KIK berkaitan permintaan gas yang potensial akan digunakan.
“KIK yang dibangun pemerintah adalah salah satu wilayah potensial, yang dapat bertumbuh lebih cepat dengan tersedianya energi gas bumi untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah. Keberhasilan kawasan ini, nantinya juga dapat menjadi kerja sama yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan badan usaha,” kata Redy, baru-baru ini.
Lebih lanjut Redy menjelaskan, pihaknya akan berupaya melayani niaga gas bumi melalui infrastruktur jaringan distribusi pipa PGN di wilayah Sales & Operation Region III (SOR III) yang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Sejalan dengan telah selesainya pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang dari PT Pertamina Gas (Pertagas), diharapkan bisa merealisasikan kepastian penyaluran pasokan gas bumi di Jateng.
“Jaringan pipa transmisi sepanjang 267 kilometer ini memiliki kapasitas pengaliran gas maksimal sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari. Potensi sumber pasokan nantinya dialirkan Pipa Gresik-Semarang dari Jambaran-Tiung Biru milik PT Pertamina EP Cepu,” jelasnya.
Diketahui, hingga saat ini sudah ada 64 perusahaan dari tujuh negara bergabung di KIK. Yakni Taiwan, Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong, Singapura, Jepang dan Malaysia. (Bud)