Semarang, Idola 92,6 FM – Triwulan pertama di 2021 ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memerkirakan jika kegiatan usaha bakal mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari optimisme masyarakat, terutama di sektor industri pengolahan dan perdagangan serta jasa keuangan.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Pribadi Santoso mengatakan seiring dengan peningkatan kegiatan usaha itu, para pelaku usaha juga akan menerapkan peningkatan harga di triwulan pertama 2021 ini. Peningkatan harga ini didorong ekspektasi akan peningkatan daya beli masyarakat, dan juga karena harga jual sepanjang 2020 tidak mengalami perubahan.
Pribadi menjelaskan, meskipun harga penjualan diperkirakan akan naik namun belum bisa mendorong kegiatan investasi. Sebab, investasi diproyeksikan masih mengalami penurunan tetapi tidak sedalam triwulan sebelumnya.
Menurutnya, masyarakat masih cenderung memilih untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan mendorong kapasitas produksi secara optimal.
“Terkait dengan kegiatan usaha pada triwulan pertama 2021, diperkirakan akan semakin meningkat. Antara lain tercermin dari hasil survei yang menyatakan saldo bersih tertimbang perkembangan kegiatan usaha sebesar +19,72 persen. Selain itu kecenderungan kegiatan usaha yang semakin membaik, responden juga menyampaikan bahwa implementasi kebijakan pemulihan ekonomi yang telah dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia dan harapan terhadap hasil vaksinasi yang akan dilakukan di awal 2021 akan semakin mendorong perkembangan ekonomi ke depan yang lebih baik,” kata Pribadi, kemarin.
Lebih lanjut Pribadi menjelaskan, berdasarkan sektornya pada triwulan ini yang akan mengalami peningkatan cukup baik di antaranya penyediaan jasa akomodasi dan makanan-minuman serta sektor transportasi. Sedangkan sektor perdagangan dan industri pengolahan, menunjukkan kontraksi yang semakin mengecil dibanding saat awal pandemi COVID-19.
“Kontraksi sektor industri pengolahan juga terkonfirmasi oleh Prompt Manufacturing Index sebesar 43,20 persen, atau kontraksi minus 50 persen. Walaupun nilai PMI masih di bawah 50 persen, namun nilai PMI memiliki kecenderungan yang semakin baik,” pungkasnya. (Bud)