Semarang, Idola 92,6 FM – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menerima tawaran bantuan investigasi dari pihak luar negeri, berkaitan dengan upaya mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak. Namun, KNKT masih berkoordinasi terkait perizinan adanya orang asing masuk wilayah Indonesia.
Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo mengatakan pihaknya sudah bergerak cepat, untuk mengumpulkan data berkaitan dengan kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu (9/1) siang kemarin. Pengumpulan data-data dilakukan dari berbagai sumber, termasuk mengirim dua orang investigator untuk mengumpulkan data di AirNav Indonesia.
Menurutnya, tim sudah mendapatkan rekaman berikut transkrip pembicaraan antara pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan pengatur lalu lintas udara.
Nurcahyo menjelaskan, tim juga telah mendapatkan data mentah radar pergerakan pesawat untuk dikaji lebih lanjut. Termasuk, melakukan sejumlah wawancara dengan petugas lalu lintas udara yang mengendalikan penerbangan saat Sriwijaya Air SJ-182 mengalami kecelakaan.
“KNKT juga sudah menerima tawaran dari Transportation Safety Investigation Board Singapore, dan mereka akan membantu melakukan pencarian black box. KNKT juga sudah berkoordinasi dengan otoritas Amerika, yaitu NTSB dan sudah ditunjuk acredited representative di investasi kecelakaan pesawat ini. Untuk kedatangan dari pihak-pihak luar negeri, KNKT masih bekerja sama untuk mendapatkan izin sehubungan dengan peraturan pemerintah tentang larangan WNA masuk Indonesia sampai tanggal 14 Januari,” kata Nurcahyo lewat siaran pers, kemarin.
Lebih lanjut Nurcahyo menjelaskan, KNKT juga telah berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi lain yang terlibat dalam proses pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air S#-182. Pihaknya juga telah meminjam kapal Baruna Jaya IV dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki peralatan survei dalam air.
“Kami sering pakai kapal itu untuk undercover recovery. Saat ini, KNKT dalam rangka investigasi mengumpulkan informasi,” jelasnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1) siang. Pesawat komersial itu, sebelumnya hilang kontak di perairan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu. (Bud)