Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Pasar property di kota Semarang hingga akhir tahun 2020 ini masih belum stabil, menyusul masih tingginya angka penyebaran vrus corona.
Menurut ketua property expo, Dibya K Hidayat, kendati vaksin virus corona saat ini telah ada, namun hal itu tidak serta merta akan langsung berdampak pada pemulihan ekonomi.
“Banyak pengamat mengatakan kalau vaksin ada maka pemulihan ekonomi akan terjadi. Tapi memulihkan ekonomi yang sakit kemarin butuh waktu lama,”ungkap Dibya
Untuk itu menurutnya pemerintah harus mendorong semua sektor yang mendorong pemulihan ekonomi berjalan. Salah satunya sektor perbankkan yang selama ini masih sangat ketat dalam memberikan kredit perumahan bagi masyarakat akibat pandemi.
“90 persen transaksi penjualan itu berakhir di KPR. Kalau KPRnya belum normal ya penjualan kami juga belum normal,” kata Dibya
Dibya mengakui, akibat pengetatan kredit kepemilikan rumah, beberapa konsumen terpaksa membeli secara tunai walaupun jumlahnya terbatas. Untuk itu ia mendesak kalangan perbankkan segera memberikan kelonggaran untuk kredit kepemilikan rumah, sehingga pasar properti kembali bergairah.
“kalau sekarang hampir 50 persen pembelian dilakukan secara cash. Karena pengembang juga memberikan diskon untuk penjualan rumah,”ujarnya
Sementara terkait pameran properti expo ke-7 yang berlangsung mulai tanggal 9-20 Desember 2020 di mall Ciputra, Dibya mengatakan bahwa pameran ini yang diikuti oleh empat pengembang perumahan di Semarang. Keempat pengembang ini antara lain BSB City, Kini Jaya, BSB Village dan Griya lestari. (tim)