Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah terus mengupayakan untuk menekan penambahan kasus baru COVID-19, dengan menggelar 70 ribu testing tracing. Bahkan, jumlah testing yang mencapai 70 ribu tes itu melampaui target yang ditetapkan WHO.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan WHO menetapkan standar target pemeriksaan testing tracing 1/1.000 penduduk per pekan, yang artinya dari seluruh penduduk di provinsi ini harus sudah dilakukan tes 34 ribu orang per pekan. Sedangkan saat ini, pada pekan ke-48 sudah ada 70.053 tes yang dilakukan Dinkes Jateng.
Yulianto menjelaskan, dengan kondisi tersebut menempatkan Jateng sudah melampaui target yang disyaratkan WHO per pekan. Bahkan bila dibanding Jawa Barat dan Jawa Timur, jumlah tes yang dilakukan Jateng lebih tinggi.
Menurutnya, beberapa provinsi di Indonesia kebanyakan belum bisa sesuai target yang ditetapkan WHO.
“Kan menurut WHO itu sekitar 10 persen dari populasi itu positif. Tentunya untuk mengetahui yang positif itu, berapa yang sesungguhnya pasti berdasar jumlah tes yang kita lakukan. Semakin banyak tes yang dilakukan, tentunya kita akan mengetahui lebih banyak. Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi, masyarakat harus paham juga kalau kasus yang ditemukan banyak sebabnya apa. Kalau itu disebabkan karena tesnya banyak, berarti itu sebenarnya hal yang psotif,” kata Yulianto, kemarin.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, dengan semakin tinggi Jateng menerapkan testing kepada penduduk akan berpengaruh pada temuan kasus positif COVID-19. Sehingga, dengan bisa ditemukan kasus positif lewat testing yang tinggi akan semakin mudah menekan penyebaran dan penularan virus Korona.
“Dengan kita masif menggelar testing, bisa diketahui siapa saja yang positif COVID-19 di Jawa Tengah. Sehingga, dapat dilakukan treatment dengan baik dan benar. Dengan begitu, angka kematian juga bisa ditekan,” pungkasnya. (Bud)