Semarang, Idola 92,6 FM – Bawaslu Jawa Tengah memberikan apresiasi kepada generasi muda atau kalangan milenial, yang menjadi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pilkada Serentak 2020. Dari proses menjadi Pengawas TPS, diharapkan ke depan mampu melahirkan calon-calon pemimpin bangsa.
Komisioner Bawaslu Jateng Rofiudin mengatakan 44.077 orang Pengawas TPS yang ada di 21 kabupaten/kota, sudah dilantik dan diambil sumpah/janjinya. Dari data yang dimiliki Bawaslu Jateng, usia para Pengawas TPS masih dalam kategori usia muda atau kalangan milenial.
Rofi menjelaskan, ada 15.870 Pengawas TPS yang usianya terbilang muda dengan rentang umur 25-30 tahun. Atau, sekira 36 persen merupakan usia milenial. Sementara Pengawas TPS dengan usia antara 31-35 tahun, ada 10.005 orang.
Menurutnya, kalangan milenial yang masuk menjadi Pengawas TPS itu mempunyai latar belakang pendidikan beragam. Mulai dari lulusan SMA, diploma hingga strata satu atau sarjana.
“Bawaslu Jawa Tengah menyatakan, bahwa pengawas TPS di Jawa Tengah didominasi oleh kalangan muda. Ada 36 persen yang mereka itu berusia 25-30 tahun, dan ada 22,6 persen berusia 31-35 tahun. Kalau dari sisi jenis kelamin, para pengawas TPS ini lebih dari 38 persen dari kalangan perempuan,” kata Rofi, Jumat (20/11).
Lebih lanjut Rofi menjelaskan, meskipun banyak Pengawas TPS merupakan usia milenial tetapi ada juga yang sudah berusia di atas 50 tahun. Yakni usia 51-55 tahun ada 1.505 orang, dan usia di atas 56 tahun ada 510 orang. Sesuai ketentuan, memang Pengawas TPS harus memenuhi syarat minimal umur 25 tahun.
“Yang penyandang disabilitas dan menjadi Pengawas TPS ada 22 orang. Mereka nantinya akan mengawasi satu TPS yang tersebar di 5.216 desa/kelurahan di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)