Semarang, Idola 92.6 FM – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana khawatir terhadap upaya pembebasan lahan untuk pekerjaan pengembangan drainase Kampung Bahari Tambaklorok Kota Semarang.
Kekhawatiran itu disampaikan melalui surat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air BBWS Pemali Juana tanggal 28 april 2016 dengan tembusan disampaikan kepada walikota semarang dan ketua Ketua DPRD Kota Semarang.
Menyikapi kekhawatiran tersebut, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Wachid Nurmiyanto, Rabu (22/6) berpendapat, sebaiknya Pemkot Semarang melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Dinas terkait wajib menggencarkan sosialisasi atau pendataan inventarisasi serta pengukuran lahan.
“Pemkot Semarang harus bergerak cepat untuk proses sosialisasi. Inventarisasi juga sesegera mungkin dilakukan,” paparnya.
Hal itu, kata Wachid, karena Pemkot Semarang baru akan mengalokasikan anggaran pembebasan lahan pada APBD perubahan 2016. Jika pendataan dan pengukuran lahan warga menunggu anggaran perubahan, pihaknya khawatir proyek tidak berjalan mulus.
Sementara ini untuk mengetahui lebih jauh proses pembebasan lahan, Komisi C DPRD akan segera memanggil Dinas PSDA dan ESDM serta Bappeda Kota semarang. “Coba kita panggil, sudah sejauh mana dan kendalanya apa akan dicari tahu,” imbuhnya.
Tujuan pemanggilan itu untuk mendorong Pemkot Semarang agar mempercepat proses pembebasan lahan. Mengingat kegiatan tersebut penting untuk mendukung program Kampung Wisata Bahari Tambaklorok. (Widy W/Diaz Abidin/Heri CS)