Semarang, Idola 92,6 FM – Polda Jawa Tengah sudah menetapkan wakil ketua DPRD Kota Tegal sebagai tersangka, karena menyelenggarakan acara musik dangdutan di tengah pandemi. Sampai dengan saat ini, polisi sudah memeriksa 19 orang saksi dan lima di antaranya anggota polisi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan dari 19 orang saksi yang diperiksa itu, tiga orang merupakan saksi ahli. Yakni ahli hukum pidana, ahli kesehatan dan ahli tata bahasa.
Iskandar menjelaskan, untuk saat ini wakil ketua DPRD Kota Tegal yang ditetapkan sebagai tersangka itu dikenai wajib lapor setiap hari. Sedangkan kasusnya, kini ditangani Direktorat Reskrimum Polda Jateng.
“Untuk saat ini masih dalam proses sementara, dan tersangka tidak dilakukan penahanan. Untuk sementara wajib lapor, dan kita akan melengkapi saksi-saksi ahli lainnya,” kata Iskandar, Rabu (30/9).
Terpisah, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi menyatakan bahwa pihaknya tidak pandang bulu terhadap pelanggar protokol kesehatan di masa pandemi. Tidak hanya masyarakat biasa, tetapi juga pejabat jika melanggar harus diproses hukum.
Menurutnya, Polda Jateng telah menyita sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut dan akan dilimpahkan ke pihak kejaksaan.
“Sehingga, dalam waktu dekat kita akan limpahkan untuk tahap pertama terkait dengan proses pemberkasan itu. Ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat, bahwa di tengah COVID-19 kita harus mengedepankan protokol kesehatan,” ujar kapolda.
Lebih lanjut Ahmad Luthfi menjelaskan, tersangka pelanggar protokol kesehatan yang merupakan wakil ketua DPRD Kota Tegal itu bakal dijerat dengan pasal berlapis. Yakni Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, dan Pasal 216 KUHP. (Bud)