Semarang, Idola 92,6 FM – Tiga laboratorium di Jawa Tengah yang menangani pemeriksaan COVID-19, terus diperkuat kinerjanya untuk memercepat optimalisasi penanganan pasien terpapar virus Korona. Yakni laboratorium Badan Laboratorium Kesehatan di Semarang, laboratorium RSUD dr Moewardi Solo dan laboratorium RSUD Margono Soekarjo di Purwokerto.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan perkuatan dan optimalisasi yang dilakukan adalah penambahan sumber daya manusia, penambahan alat-alat dan kecukupan Reagen. Selain itu, laboratorium milik kabupaten/kota di Jateng juga terus didorong untuk meningkatkan jumlah spesimen.
Menurutnya, untuk di 35 kabupaten/kota di Jateng didorong jumlah spesimen yang diperiksa setiap harinya bisa mencapai angka 8-9 ribu spesimen.
Yulianto menjelaskan, untuk jumlah tes usap yang dilakukan di Jateng saat ini sudah mencapai 295 ribu tes. Sementara positivity rate atau kasus positif COVID-19 sekira 10,15 persen.
“Kami sudah membeli beberapa alat yang kita tempatkan di tiga laboratorium. Jadi, itu untuk memperkuat semua laboratorium yang selama ini sudah ada. Alat-alat sudah ditambah lengkap, SDM kita tambah 35 orang yang kita bagi menjadi tiga laboratorium dan Reagen-Reagen juga sudah kita siapkan. Mulai minggu ini, Jumat-Sabtu-Minggu masing-masing laboratorium kapasitasnya naik sekitar 1.000 pemeriksaan per hari. Minggu depan, jadi 2.000 pemeriksaan per hari,” kata Yulianto, kemarin.
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, untuk daerah-daerah yang masih belum optimal melakukan tes usap kepada masyarakat berdasar tracing dari pasien COVID-19 akan terus didorong. Sehingga, upaya tracing untuk menemukan kontak erat hingga kontak akhir bisa dilakukan guna memutus penularan virus Korona.
“Kan ada daerah yang positivity rate di bawah lima persen, kayak Banyumas itu sekitar 2,71 persen. Tapi, ada yang positivity rate-nya tinggi karena melakukan testing secara gencar. Nah, yang kita dorong agar semua daerah sama upayanya,” pungkasnya. (Bud)