Semarang, Idola 92,6 FM – Pelaku UMKM yang ada di Jawa Tengah mulai bangkit dari keterpurukan, di masa pandemi sekarang ini. Namun, kondisi tersebut belum menunjukkan ekonomi pelaku UMKM mulai pulih seperti semula.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan para pelaku UMKM yang berada di sekitar kawasan obyek wisata merasakan betul, dampak dari pandemi ini memukul keras sektor pariwisata. Sehingga, perekonomian pelaku UMKM terdampak cukup dalam akibat tidak ada geliat transaksi jual beli produknya.
Ganjar menjelaskan, hampir tujuh bulan pandemi melanda ini para pelaku UMKM di Jateng mulai bangkit kembali. Banyak di antaranya yang kemudian mengoptimalkan media sosial, untuk dijadikan media penjualan produk UMKM.
Baca Juga:
- Bagaimana Mentransformasi Pelaku UMKM Kita agar Naik Kelas?
- Pemprov Akan Fokus Beri Stimulus ke UMKM Jateng Untuk Hadapi Resesi Ekonomi
- BI Jateng Dorong Pemulihan Ekonomi Dimulai Dari Digitalisasi UMKM
Menurutnya, langkah paling cepat untuk membantu pemulihan ekonomi pelaku UMKM terdampak adalah menggerakkan aparatur sipil negara (ASN) dan juga masyarakat kelas menengah ke atas berbelanja produk-produk buatan UMKM.
“Di tengah pandemi sekarang ini, penting untuk mendorong dan memfasilitasi agar mereka tetap bisa bertahan. Meskipun belum pulih seperti yang kemarin. Secara umum ya kalau kita lihat, mulai terasa baru bangkit ya. Tapi kalau kembali pulih belum. Maka ya ayo kita bergerak, kita beli produk mereka yuk,” kata Ganjar, kemarin.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, keberadaan sosial media yang tersedia bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. Sehingga, pemasarannya lebih terbuka dan tidak hanya menunggu pembeli datang berkunjung ke galeri atau toko saja.
“Jual produknya ke medsos, promosikan ke ruang-ruang publik dunia maya. Jadi, optimalkan medsos buat jualan.” jelasnya.
Sementara salah satu pelaku UMKM di Kabupaten Magelang, Erga Anggoro mengaku sudah bersiap menyambut pasar ekspor. Sebab, produknya yang memanfaatkan limbah kayu itu mulai dilirik pasar luar negeri.
“Saya bersama Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, sudah menyusun dan menyiapkan segalanya. Mudah-mudahan, produk kami bisa laku keras di pasar internasional,” ucap Erga. (Bud)