Semarang, Idola 92,6 FM – Dinperindag Jawa Tengah mengaku senang, ada perusahaan yang melakukan ekspor Etanol di masa pandemi ini. Jumlah Etanol yang diekspor tidak sedikit, mencapai lima juta liter hingga akhir tahun ini.
Kepala Dinperindag Jateng Arief Sambodo mengatakan pada triwulan kedua tahun ini, pertumbuhan ekonomi Jateng diketahui mengalami minus hingga 5,94 persen. Bahkan, untuk ekspor sektor nonmigas juga mengalami minus antara 11-12 persen.
Arief menjelaskan, dengan adanya geliat eksportir mulai melakukan kegiatan usaha akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi Jateng. Sebab, dari volume ekspor Etanol sebanyak lima juta liter sampai akhir tahun itu senilai dengan Rp74 miliar.
Menurutnya, ekspor Etanol kali ini tujuannya ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara dan Australia.
“Dalam perkembangannya, nampaknya kebutuhan Etanol di dalam negeri khususnya di Jawa Tengah sudah mulai berlebih. Kami juga menyurati Kementerian Perdagangan untuk pelarangan ini dicabut, dan ini merupakan kesempatan yang baik ketika sudah dicabut untuk kemudian kita bisa mengekspor Etanol,” kata Arief, Rabu (26/8).
Lebih lanjut Arief menjelaskan, dengan kegiatan ekspor Etanol dari Jateng ini diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Sehingga, di triwulan ketiga nanti paling tidak ada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jateng.
“Kita semua berharap, ekonomi Jawa Tengah bisa pulih kembali dan mampu menggerakkan roda perekonomian,” pungkasnya. (Bud)