Semarang, Idola 92,6 FM – Pembangunan Jateng Valley resmi dilanjutkan pada 15 Agustus 2020, dan PT Taman Wisata Jateng dipercaya untuk mengelolanya. Pemprov mengharapkan, Jateng Valley di masa mendatang akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan proses pembangunan Jateng Valley membutuhkan waktu cukup lama, bahkan sejak dirinya belum menjabat menjadi gubernur. Pembangunan Jateng Valley akan berlangsung bertahap, dengan anggaran multiyears.
Ganjar menjelaskan, pengelola Jateng Valley diharapkan tetap berorientasi pada lingkungan. Sebab, Jateng Valley menempati lahan di hutan Penggaron Kabupaten Semarang yang masih asri.
Menurutnya, Jateng Valley juga diharapkan mampu menyedot wisatawan mancanegara karena ditargetkan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara dengan luas 370 hektare.
“Kendalanya macam-macam, ada administrasi dan soal paradigma. Sehingga kalau biasanya banyak orang investasi mungkin merasa dipersulit. Dan ini memang prosesnya cukup lama. Administrasi, komitmen dan semuanya kita lakukan. Saya titip pesen karena ini akan dibuat wisata, maka kita harapkan tetep orientasi lingkungannya nomor satu,” kata Ganjar, kemarin.
Direktur PT Taman Wisata Jateng Priyo Handoko menambahkan, proyek Jateng Valley sebenarnya sudah digagas sejak 2010 dengan nama Jateng Park. Namun karena rumitnya birokrasi saat itu, proyek Jateng Park menjadi mangkrak.
“Pembangunan Jateng Valley awalnya diprediksi menghabiskan anggaran Rp2 triliun. Tapi, sekarang dengan perkembangan terbaru membengkak hingga berkali lipat,” ucap Priyo.
Priyo lebih lanjut menjelaskan, Jateng Valley rencananya juga akan dilengkapi hotel dan resort sebagai daya tarik wisatawan. (Bud)