Semarang, Idola 92,6 FM-Kegiatan belajar mengajar (KBM), untuk saat ini masih dilakukan dengan cara daring atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Namun, Pemprov Jawa Tengah akan memberikan izin kepada sekolah menyelenggarakan KBM tatap muka asal sudah memenuhi protokol kesehatan.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan untuk bisa menyelenggarakan KBM tatap muka harus melalui beberapa tahapan. Salah satu tahapannya, pelajaran dengan sistem daring tetap menjadi acuan.
Ganjar sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, untuk memetakan sejumlah persoalan dalam penyelenggaraan belajar daring dan wacana membuka KBM tatap muka. Khusus untuk sistem daring, persoalan kuota sudah diatasi dengan dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan.
Namun, bagi sekolah yang sulit menyelenggarakan belajar daring dan ingin menyelenggarakan KBM tatap muka harus memenuhi protokol kesehatan.Menurutnya, KBM tatap muka bisa saja dilakukan tetapi harus disiapkan protokol kesehatannya.
“Kalau tetap dengan daring tidak bisa, gurunya bisa datang ke rumah. Kalau itu juga enggak mungkin gimana pak, ya sudah masuk kelas. Masuk kelasnya seperti biasa? Enggak mungkin. Apa mungkin hanya setengah kelas? Atau sepertiga kelas? Maka sekolah harus menyiapkan simulasinya, dan seluruh protokol kesehatan dengan baik. Kalau itu belum dipenuhi, jangan coba-coba buka. Karena mengendalikannya tidak cukup mudah,” kata Ganjar, Rabu (29/7).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, mengendalikan dan menerapkan protokol kesehatan di sekolah tidak sama dengan di lingkungan pasar atau permukiman. Sebab, persoalannya cukup kompleks dan ada banyak sektor.
“Tidak hanya soal manusianya yang ditata, tetapi juga moda transportasinya. Makanya, kalau di kampung ada Jogo Tonggo, maka di sekolah ada Jogo Sekolah,” tandasnya. (Budi aris)