Semarang, Idola 92.6 FM-Pemerintah Indonesia tengah menjalin kerja sama internasional dengan banyak pihak seperti China dan Korea Selatan agar dapat memperoleh akses tercepat pada vaksin Covid-19. Vaksin menjadi titik tolak pemulihan dari Pandemi Covid-19.
Langkah RI ini merupakan bagian dari upaya sejumlah negara di dunia untuk memastikan ketersediaan vaksin bagi warganya. Namun, Direktur Eksekutif Program Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)-Mike Ryan mengingatkan, vaksin Covid-19 diperkirakan baru dapat digunakan pertama kali paling cepat awal 2021.
Ia menyampaikan, hingga saat ini, beberapa uji klinis vaksin telah memasuki fase 3 dan tak satu pun gagal dalam hal keamanan dan kemampuan membentuk respons imun. Secara realistis, vaksin baru akan terwujud pada bagian pertama tahun depan saat kita mulai melihat orang-orang mendapat vaksin.
Tercatat, hingga saat ini, ada 3 pihak yang saat ini tengah bekerjasama dalam pengembangan vaksin dengan Indonesia. Yakni, produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara, Bio Farma, dengan Sinovac dari China; Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan untuk jenis vaksin DNA; dan Bio Farma dengan Koalisi untuk Kesiapan Inovasi Epidemi (CEPI).
Lantas, sudah sejauh mana perkembangan pembuatan vaksin Covid-19? Apa saja sebenarnya tahapan pembuatan sebuah vaksin dan butuh waktu berapa lama? Membicarakan ini, radio Idola Semarang mewawancara Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute Prof Amin Soebandrio. (her)