Semarang, Idola 92,6 FM-Sebanyak 23 rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, menerima pembayaran insentif dari Kementerian Kesehatan. Ke-23 rumah sakit itu merupakan kewenangan pemerintah, dan untuk rumah sakit milik Pemprov Jateng telah selesai pencairannya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan penyerahan insentif kepada para tenaga medis yang ada di Jateng, merupakan harapan di tengah penanganan pasien positif COVID-19. Sebab, para tenaga medis di Jateng sudah cukup lama menunggu untuk mendapatkan haknya itu.
Menurutnya, insentif yang diterima itu bukan persoalan nilai tetap menjadi wujud kehadiran negara dan kepedulian pemerintah kepada para tenaga medis tetap berjuang melawan pandemi.
Ganjar menjelaskan, dari hasil diskusi dengan menkes itu disepakati pencairan insentif dipercepat. Dari semula pencairan dilakukan pusat, sekarang diserahkan ke daerah dengan dana ditransfer pusat.
“Pak menteri sudah sepakat untuk pencairan dipercepat. Maka kalau kemarin prosesnya dari pusat semua dan merumitkan, pak menteri membuat keputusan sudah ditransfer saja ke daerah biar daerah yang memverifikasi. Maka cara inilah yang baik, pemerintah pusat yang mengurus rumah sakit miliknya dan provinsi yang provinsi. Nah cara ini membikin para tenaga medis diperhatikan dengan gampang,” kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, untuk tujuh rumah sakit yang ada di bawah kewenangan Pemprov Jateng sudah semuanya selesai proses pencairan insentif bagi para tenaga medis. Di antaranya RSUD Moewardi Solo sudah dicairkan sebanyak lebih dari Rp1,1 miliar, dan RSUD Tugurejo Semarang sebanyak Rp1,4 miliar lebih.
“Saya sudah mendapat laporannya dari pak kadinkes, dan semua rumah sakit di bawah kewenangan pemprov sudah beres. Kalau masih ada yang belum beres atau belum terima, segera melapor dan kita verifikasi,” tandasnya. (Budi Aris)