Semarang, Idola 92,6 FM-Pemkab Wonosobo terus berupaya maksimal, untuk menekan angka perkawinan anak. Salah satunya dengan meluncurkan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI), guna menekan tingginya angka perkawinan anak di Wonosobo.
Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo mengatakan dalam peringatan Hari Anak Nasional tahun ini, pihaknya memetakan setiap permasalahan tentang anak di wilayahnya. Salah satunya tentang perkawinan anak yang masih terjadi di Wonosobo.
Menurutnya, setiap ada permasalahan anak yang ada di Wonosobo harus bisa dilakukan identifikasi sejak awal.
Agus menjelaskan, selama Januari hingga pertengahan Juli 2020 dilaporkan terdapat 167 calon pengantin usia anak.
“Saya berharap dengan adanya PKSAI ini, dapat mempercepat penanganan setiap kasus anak di Kabupaten Wonosobo. Tentu bukan hanya bersifat reaktif, di mana saat terjadi kasus kemudian baru menyelesaikan. Namun, diharapkan PKSAI ini bisa mencegah kekerasan sejak dini,” kata Agus, baru – baru ini.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, dengan adanya PKSAI bisa mewujudkan dan memenuhi hak-hak anak di Wonosobo. Karena, kehadiran PKSAI di Wonosobo tidak lepas dari prakarsa Kementerian Sosial bersama UNICEF dan Yayasan Setara Semarang.
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Kanya Eka Santi menambahkan, fungsi PKSAI di Wonosobo untuk menekan angka pernikahan usia anak dan layanan pengurangan serta penanganan risiko anak rentan.
“PKSAI merupakan satu sistem layanan, yang bisa mengupayakan anak dan keluarga untuk memperoleh dukungan yang optimal. Bagi anak-anak Wonosobo, pelayanan PKSAI tentu menjadi kado indah di Hari Anak Nasional,” ucap Kanya. (Budi Aris)