Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah terus berkomitmen untuk membangkitkan ekonomi di tengah pandemi, namun tetap tidak melupakan penerapan protokol kesehatan. Bahkan, pemprov juga mendorong pengusaha di Jateng bisa mengembangkan usahanya dan roda perekonomian tetap berjalan.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sejak Maret 2020 kemarin, banyak usaha dan pabrik yang kemudian memilih gulung tikar karena dampak dari COVID-19. Bahkan, pelaku UMKM yang pernah bertahan di krisis ekonomi pada 1997-1998 lalu juga ikut merasakan dampaknya.
Ganjar menjelaskan, tantangan yang saat ini dihadapi adalah membangkitkan kembali ekonomi dengan mencari momentum pijakan yang kuat. Para pengusaha yang masih tetap bertahan, juga diminta berkreasi untuk kreatif menghasilkan produk berkualitas.
Menurutnya, pada masa sekarang ini semua harus bergerak tetapi tidak melupakan protokol kesehatan dengan benar.
“Dalam usaha kita untuk menggelindingkan ekonomi, maka kenormalan barunya ini betul-betul harus bisa menjadi sesuatu perilaku yang baru. Kalau kebiasaan baru ini dilakukan terus menerus, orang akan sadar bahwa ini saatnya harus melakukan itu harus membawa masker dan hand sanitizer serta rajin cuci tangan. Harapan kita, dengan memakai masker ini juga akan menjadi pakaian kita yang nempel di muka dan mereka tidak pernah lupa,” kata Ganjar.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, beberapa perbankan yang ada di Jateng juga ikut ambil bagian dalam upaya menggerakkan sektor perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah Bank Jateng dengan menggandeng BKK Jateng, untuk mendukung perkembangan UMKM di provinsi ini.
“Kita harapkan, pelaku UMKM bisa kembali survive, dan kualitasnya juga jangan yang biasa-biasa saja. Kalau bisa naik kelas, dan kita sudah siapkan market place Bimart atau Bima Market,” pungkasnya. (Budi Aris)