Semarang, Idola 92,6 FM-Sejak Maret 2020 kemarin, BPJAMSOSTEK memberikan Layanan Tanpa Kontak Fisik kepada peserta karena situasi pandemi. Namun, BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit tetap memberikan pelayanan secara offline dengan memerhatikan protokol kesehatan.
Kepala BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit Imron Fatoni mengatakan memang aturan dari pusat meminta, pelayanan dilakukan secara online untuk memutus rantai penularan COVID-19. Namun, untuk peserta yang terkendala tidak bisa menggunakan cara online bisa datang ke kantor BPJAMSOSTEK.
Menurutnya, setiap peserta yang datang ke kantor harus mematuhi protokol kesehatan dan dilarang berkerumun.
Imron menjelaskan, melalui layanan secara offline one to many yang diterapkan itu bisa melayani peserta dalam satu waktu lebih dari lima peserta sekaligus. Sehingga, mampu menghemat waktu dan tetap memerhatikan protokol kesehatan.
“Kita juga menjaga protokol kesehatan, sehingga kita melakukan social distancing. Kita mengurangi ketemu langsung dengan pihak peserta, makanya ada LAPAK ASIK. Layanan tanpa kontak fisik. Kita memberikan pelayanan kepada peserta di mana pun, tapi di sisi lain kami masih tetap memberikan layanan secara offline kepada peserta. Offline ini kami tidak layani satu per satu, tapi one to many. Jadi, satu petugas bisa memberi pelayanan sekaligus untuk 5-6 peserta,” kata Imron belum lama ini.
Imron lebih lanjut menjelaskan, metode one to many ini telah diimplementasikan di seluruh kantor cabang BPJAMSOSTEK di seluruh Indonesia. Kantor BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit juga telah mendapat kunjungan langsung dari Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto, dan mendapat apresiasi karena telah sukses menjalankan arahan dari pusat.
“Kami juga siap jemput bola ke perusahaan yang melakukan PHK karyawan secara besar, sehingga tidak perlu datang ke kantor. Cukup secara kolektif dilakukan bagian keuangan perusahaan untuk pengumpulan berkasnya, nanti petugas kami yang akan datang mengambil,” pungkasnya. (Budi Aris)