Semarang, Idola 92,6 FM-Pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh Indonesia, membuat seluruh kementerian melakukan refocusing anggarannya untuk penanganan virus Korona. Tidak terkecuali Kementerian PUPR yang semula mendapat anggaran Rp120 triliun, tetapi dikembalikan ke kas negara sebesar Rp44 triliun untuk menangani pandemi COVID-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pada tahun ini sebenarnya ada beberapa prioritas pekerjaan, dan harus bisa terselesaikan. Beberapa prioritas yang menjadi sasaran pekerjaan di antaranya adalah padat karya berupa pembangunan irigasi, jalan dan perumahan sebesar Rp11,6 triliun. Pernyataan itu dikatakannya saat meninjau lokasi pembangunan Politeknik PU di kawasan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, baru – baru ini.
Basuki menjelaskan, pekerjaan yang masih bisa dikerjakan tetap berlanjut dan tidak dihentikan atau ditunda. Namun, untuk pekerjaan yang bisa dialihkan itu dananya digunakan untuk penanganan pandemi.
Menurutnya, untuk beberapa pekerjaan yang masih berjalan itu mampu menyerap 605 ribu pekerja dan bisa membantu di tengah pandemi.
“Dipa PUPR Rp120 triliun menjadi Rp75 triliun, sekitar Rp44 trilun untuk menangani COVID-19. Tendernya ini (gedung politeknik PU) dimulai Oktober 2020 dengan Dipa yang ada di 2020. Jadi, 2020 Dipa-nya sudah ada tapi dikurangi hanya untuk cantolan multiyears 2020/2021,” kata Basuki.
Lebih lanjut Basuki menjelaskan, untuk masuk di semester kedua tahun ini pihaknya kembali fokus pada pekerjaan dan target semula. Salah satunya adalah penyelesaian pembangunan Politeknik PU di Semarang, yang tendernya akan dilakukan pada Oktober 2020 nanti dan selesai setahun mendatang.
“Politeknik ini terdiri dari dua tower, dan meliputi bangunan asrama serta kampus. Nantinya, lulusan dari politeknik ini akan mendukung kinerja Kementerian PUPR di bidang teknologi jembatan dan jalan, sumber daya air serta bangunan gedung,” pungkasnya. (Budi Aris)