Semarang, Idola 92.6 FM-Pandemi Covid-19 tak hanya menimbulkan disrupsi sosio-ekonomi. Politik kelembagaan di Tanah Air mengalami imbas serupa. Respons dan regulasi pemerintah dalam penanganan wabah menjadi sorotan warga. Demikian diungkapkan Wawan Sobari, dosen Bidang Politik Kreatif dan Ketua Prodi Magister Ilmu Sosial FISIP Universitas Brawijaya Malang dalam opininya di Kompas (04/06/20).
Menurut Wawan, hal ini bisa dilihat dari hasil survey nasional tentang kinerja pemerintah dalam penanganan Covid-19. Hal itu menunjukkan hasil relative seragam. Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada 9-12 April menemukan 41 persen responden menilai pemerintah lambat sangat lambat dan 52 persen menilai cepat, sangat cepat menangani wabah. Sementara, riset opini Median pada 6-13 April menemukan publik yang tidak puas 40,1 persen dan puas 52,4 persen. Ini artinya, respons positif terhadap kinerja pemerintah tidak absolute di mata publik.
Lantas, di tengah Pandemi Covid-19—apa yang membuat respons positif terhadap kinerja pemerintah tidak absolut di mata publik? Seberapa penting kekuatan narasi dalam membangun persepsi publik dalam membingkai realitas?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu nanti kita akan berdiskusi dengan Dosen Bidang Politik Kreatif dan Ketua Prodi Magister Ilmu Sosial FISIP Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari, Ph.D. (her)