Pemprov Dorong Pengusaha se-Jateng Atur Ritme Kerja di Masa Pandemi  

Gubernur Ganjar Pranowo melihat karyawan pabrik yang saling menjaga jarak sebelum memulai bekerja.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah meminta kepada semua pengusaha di provinsi ini, untuk bisa mengatur alur kerja para karyawannya dalam upaya memutus rantai penularan virus Korona. Sehingga, ketika Jateng menerapkan kenormalan baru semua pelaku usaha sudah menyiapkan segala sarana dan prasarananya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan saat ini pemprov memang belum mengambil kebijakan, untuk menerapkan kenormalan baru. Karena, beberapa daerah di Jateng tingkat penularan COVID-19 masih terjadi.

Menurutnya, yang terpenting saat ini untuk dilakukan adalah mengubah perilaku semua orang bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

“Ketika kita mempersiapkan diri masing-masing untuk kebiasaan baru. Saya lagi mendorong kawan-kawan dari dunia usaha, untuk menata kantornya dan flow bekerja karyawannya. Mulai dari masuk, bekerja, istirahat, bekerja lagi dan pulang,” kata Ganjar, Kamis (4/6).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, bahwa Kementerian Dalam Negeri saat ini sedang membuat sebuah perlombaan bagi daerah untuk melakukan inovasi tentang kebiasaan baru bisa dilakukan. Tujuannya, agar setiap daerah sudah mampu memersiapkan diri dengan sarana prasarana menuju kenormalan baru.

Sementara Ketua Apindo Kota Semarang Dedi Mulyadi menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disnakertrans Kota Semarang berkaitan penataan jam kerja bagi karyawan. Karena, dengan mengedepankan pada protokol kesehatan yang berlaku itu tidak boleh memberikan jam lembur bagi karyawan.

“Mulai sekarang kita sudah coba new normal, perilaku berubah. Flow kerja mulai kita atur. Seperti saya itu banyak barang dari luar negeri, dari China. Dalam bulan-bulan depan ini, saya harap sudah mulai disosialisasikan,” ujar Dedi.

Dedi lebih lanjut menjelaskan, dirinya yang juga pengusaha garmen akan melakukan penataan alur kerja di industrinya. Karena jumlah karyawan yang cukup banyak, maka perlu disusun mekanisme kerjanya untuk menjaga jarak antarkaryawan. (Budi Aris)

Ikuti Kami di Google News