Semarang, Idola 92,6 FM-Meskipun normal baru sudah didengungkan, namun Pemprov Jawa Tengah tidak ingin terburu-buru ikut menerapkannya. Pemprov masih melatih masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat, dan melihat adanya penurunan kurva persebaran virus Korona secara drastis.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan kebijakan normal baru masih dalam wacana pemprov, dan belum akan diambil dalam waktu dekat. Pemprov masih terus mengedukasi masyarakat dengan latihan-latihan, bagaimana menjalankan protokol kesehatan secara baik di kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, pemprov melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersinggungan dengan pelayanan publik sudah mulai menerapkan aturan baru.
Ganjar menjelaskan, kebijakan normal baru bisa dilakukan apabila kurva persebaran virus Korona mengalami penurunan secara drastis sesuai acuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Namun demikian, bisa jadi bagi kabupaten/kota di Jateng yang memang kasusnya cukup rendah atau nol bisa menerapkannya.
“Jadi, kita lagi latihan. Bahwa new normal itu bukan bendera finish yang dikibarkan, dan tiba-tiba orang ini bilang new normal. Maka, mari kita atur untuk kantor diatur jaga jarak dan menyiapkan sarana pendukungnya. Misalnya tempat cuci tangan, mengukur suhu tubuh agar mereka siap. Tidak hanya di kantor pemerintah saja tapi juga perbankan, pasar, pabrik dan juga sekolah,” kata Ganjar, Jumat (29/5).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, menuju normal baru juga sangat bergantung pada upaya meminimalkan persebaran COVID-19 di masyarakat. Salah satunya, dengan pelaksanaan Rapid Test secara masal yang dilakukan di 35 kabupaten/kota di Jateng.
“Beberapa daerah sudah menggelar Rapid Test masal, misal Kota Semarang mengadakan Rapid Test di pusat perbelanjaan dan tempat ibadah. Terus di Purbalingga dan Wonosobo, juga sudah melakukannya tapi saya belum terima laporan lengkapnya bagaimana,” pungkasnya. (Budi aris)