Semarang, Idola 92,6 FM-Pertamina MOR IV menyebutkan, selama larangan mudik diberlakukan berdampak pada penurunan permintaan Avtur di sejumlah bandara di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta. Penurunannya cukup banyak, hingga mencapai 90 persen dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan biasanya setiap menjelang masa mudik Lebaran, terjadi peningkatan terhadap permintaan bahan bakar Avtur di sejumlah bandara. Baik itu di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo maupun di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.
Arya menjelaskan, karena adanya larangan perjalanan mudik yang ditetapkan pemerintah itu menyebabkan terjadi penurunan permintaan Avtur di sejumlah bandara. Kondisi ini merupakan pengaruh dari pembatasan kegiatan dan larangan mudik, yang menjadi kebijakan dari pemerintah pusat maupun daerah.
Menurutnya, penurunan permintaan Avtur sebenarnya sudah terjadi sejak Maret 2020 kemarin.
“Untuk Avtur sendiri, ini baru pertama dalam sejarah. Penurunannya hingga 90 persen. Jadi Avtur untuk Bandara Ahmad Yani, Bandar Adi Sucipto dan Adi Soemarmo terjadi penurunan cukup siginifikan hingga 90 persen. Tapi, stok Avtur sangat cukup hingga 80 hari ke depan. Untuk Avtur, kami sangat aman. Tapi, kami tetap koordinasi dengan pihak bandara dan maskapai penerbangan,” kata Arya di sela penyerahan bantuan kepada jurnalis, Senin (18/5).
Arya lebih lanjut menjelaskan, meskipun terjadi penurunan permintaan Avtur di sejumlah bandara karena pandemi, tetapi Pertamina tetap menjamin stok terpenuhi. Bahkan, stok Avtur yang ada saat ini bisa sampai 80 hari ke depan. (Budi Aris)