Semarang, Idola 92,6 FM – Pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik pada Lebaran tahun ini, sehingga akan memengaruhi mobilitas masyarakat yang bergerak dari wilayah Jabodetabek ke daerah Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Namun demikian, Pertamina MOR IV tetap menjamin jika stok bahan bakar minyak (BBM) tidak akan dibatasi jumlahnya.
Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan larangan, per 24 April 2020 tidak ada pergerakan arus mudik. Baik dari wilayah Jabodetabek, ataupun di seluruh wilayah di Indonesia.
Arya menjelaskan, sebagai penyedia BBM, pihaknya tetap mengoptimalkan penyaluran BBM di wilayah Jateng-DIY. Hanya saja, memang penyalurannya tidak sebanyak dari hari biasanya menjelang bulan Ramadan.
Menurutnya, sejak diimbau untuk tetap di rumah memberi pengaruh terhadap konsumsi BBM di wilayah Jateng-DIY. Namun, dirinya menjamin jika stok BBM masih aman dan masyarakat tetap bisa mendapatkannya sesuai keinginan.
“Kami tetap menjaga dan mengoptimalkan stok, serta penyaluran BBM dan elpiji. Saat ini, memang konsumsi BBM di wilayah Jawa Tengah turun dengan penurunan per produk rata-rata 10-20 persen. Penurunan konsumsi BBM ini, stok kami di fuel terminal sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Khususnya, di wilayah MOR IV menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2020 ini,” kata Arya, Kamis (23/4).
Lebih lanjut Arya menjelaskan, untuk ketahanan stok BBM di wilayah Jateng-DIY juga masih aman. Yakni 9-15 hari ke depan untuk jenis Gasoil maupun Gasoline.
“Biasanya 10.100 KL per hari di Maret kemarin, sekarang jadi 8.900 KL per hari. Itu untuk Pertalite dan Pertamax. Kalau untuk Biosolar dan Dexlite dari 5.645 KL, menjadi 4.700 KL per hari,” pungkasnya. (Bud)