Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah sudah mendapatkan bantuan Rapid Test atau alat pemeriksa cepat untuk COVID-19, dari pemerintah pusat sebanyak 8.400 alat. Saat ini, sudah dilakukan pemeriksaan Rapid Test di lapangan sebanyak 4.722 tes dengan temuan 87 orang positif terpapar virus Korona.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan saat ini, seluruh tenaga kesehatan di provinsi ini sedang bergerak cepat untuk melakukan pemeriksaan terhadap orang dalam pemantauan (ODP) ataupun orang yang berkontak erat dengan pasien positif COVID-19. Baik itu tim medis, ataupun keluarga pasien sebelum diketahui positif terpapar virus Korona.
Yulianto menjelaskan, untuk Rapid Test yang dilakukan Dinkes Jateng bukan memeriksa secara acak atau memeriksa semua penduduk di provinsi ini. Tetapi, dilakukan secara terstruktur dalam rangka surveillance untuk mengetahui penyebarannya dan seberapa tinggi angka prevalensinya.
Menurutnya, untuk tahap ini pihaknya menyelesaikan 8.400 Rapid Test pendistribusian awal sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
“Rencana kita mungkin besok Senin, kita akan mendistribusikan lagi RDT ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tapi, kita menunggu dulu yang tahap pertama kita selesaikan. Setelah itu, baru kita melangkah ke tahap kedua untuk pendistribusiannya,” kata Yulianto, Sabtu (11/4).
Yulianto lebih lanjut menjelaskan, selain menggunakan Rapid Test untuk mengetahui pasien atau seseorang terpapar virus Korona atau tidak, juga digunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test. Yakni, dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan.
“Dalam pemeriksaan swab tenggorokan ini, diperlukan laboratorium molekuler khusus. Hanya saja, di Jawa Tengah untuk laboratorium dengan spesifikasi tersebut tidak banyak,” pungkasnya. (Bud)