Semarang, Idola 92,6 FM – Tutupnya perusahaan atau mengurangi pekerja di wilayah Jakarta dan Jawa Barat, berdampak terjadinya mudik awal para pekerja ke wilayah Jawa Tengah. Padahal, kondisi saat ini sedang wabah pandemi Korona dan banyak yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dari kedua wilayah itu.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan para pekerja yang dari Jakarta dan sekitarnya, serta wilayah lainnya di Indonesia untuk tidak perlu pulang ke kampung halamannya di Jateng. Para diaspora itu, diminta tetap berada di lokasinya masing-masing sesuai dengan imbauan dari pemerintah.
Menurutnya, dari hasil tracking yang telah dilakukan terhadap beberapa pasien positif terpapar virus Korona di Jateng karena tertular atau baru saja dari daerah lain. Misalnya pasien di Solo yang meninggal dunia beberapa hari lalu, diketahui usai mengikuti acara seminar di Bogor.
Ganjar menjelaskan, bagi warga asal Jateng yang berada di perantauan untuk tidak mudik sekarang ini. Hal itu sebagai upaya, untuk mencegah penyebaran virus Korona.
“Tidak usah mudik. Jangan sampai Anda mudik, tapi kita tidak tahu Anda sehat atau tidak. Mudah-mudahan saya doakan sehat semuanya. Tapi, seandainya Anda mudik dan di rumah tidak sehat serta ada kemungkinan Anda terpapar virus. Tentu ini kasihan buat keluarga Anda, dan saudara-saudara Anda yang lain. Saya sudah bicara dengan gubernur Jawa Barat, kita bicara dengan Gugus Tugas di Jakarta dan pak gubernur DKI juga. Mari kita lawan Korona ini bareng-bareng, tanpa terkecuali,” kata Ganjar, kemarin.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pemerintah sedang melakukan penyusunan aturan mengenai larang mudik. Sehingga, kepada masyarakat untuk sadar diri dan tidak perlu mudik.
“Demi keluarga, mari menahan diri sebentar. Kita lawan virus Korona ini bersama,” tandasnya. (Bud)
https://www.instagram.com/p/B-RT8_QHUJ9/?utm_source=ig_web_copy_link