Semarang, Idola 92,6 FM – Upaya memercepat pengetesan sampel pasien yang diduga terinfeksi virus Korona di Jawa Tengah akan semakin cepat, setelah Kementerian Kesehatan menunjuk Balai Besar Litbang Vektor dan Resevoir Penyakit Salatiga sebagai laboratorium penelitian sampel COVID-19. Sehingga, Pemprov Jateng berharap banyak mampu melakukan deteksi dan pengetesan lebih cepat.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pengecekan sampel pasien yang diduga terinfeksi virus Korona, sebelumnya harus ke Jakarta dan sekarang bisa ke Yogyakarta. Namun, semakin banyak kasus terpapar virus Korona membuat Kemenkes menambah jumlah laboratorium pengecekan COVID-19.
Ganjar menjelaskan, dengan penunjukkan laboratorium di Salatiga menjadi tempat penelitian virus Korona di Jateng akan semakin cepat melakukan penanganan terhadap pasien terduga terpapar virus.
Menurutnya, kecepatan dalam pengecekan virus Korona sangat penting. Karena, dengan hasil cepat dari laboratorium ini akan semakin cepat mengambil tindakan terhadap pasien.
“Alhamdulillah, Kementerian Kesehatan sudah menunjuk lembaga yang di Salatiga ini. Alhamdulillah, ini bisa membantu rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Tengah. Setidaknya, kita punya kapasitas sampai dengan kurang lebih 40 sampel per hari. Kalau kita bisa memasukkan sampel itu sebelum jam 12, maka hari itu juga Insya Allah sore sudah jadi. Tapi kalau lebih dari jam 12, maka hasilnya esok harinya. Ini sudah memberikan satu progres yang bagus, bahwa di Salatiga bisa membantu melakukan percepatan,” kata Ganjar, kemarin.
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, laboratorium-laboratorium yang bisa melakukan pengecekan sampel pasien terduga terpapar virus Korona di Jateng diharapkan bisa ditambah. Sehingga, tidak terjadi penumpukkan sampel dan penanganan terhadap pasien tidak terhambat.
“Dengan di Salatiga ini, berarti di Jawa Tengah ada dua lokasi. Satunya di RSUP dr Kariadi Semarang. Tapi yang Salatiga ini fasilitasnya sudah lengkap, kalau Kariadi masih memerlukan beberapa dorongan untuk lebih siap,” pungkasnya. (Bud)