Semarang, Idola 92,6 FM – Persiapan Borobudur Marathon 2020 sudah dimulai sejak awal tahun, dengan memersiapkan proses pendaftarannya dan juga segi infrastrukturnya. Dinporapar Jawa Tengah menyebut, pelaksanaan Borobudur Marathon dilakukan pada November mendatang dan menjadi eco-sport tourism pamungkas event marathon di seluruh dunia.
Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan sebelumnya sudah dilakukan, dan dilaporkan ke Gubernur Ganjar Pranowo untuk mendapat masukan. Tujuan dari evaluasi, agar di penyelenggaraan tahun ini semakin banyak pelari yang berminat mengikuti kegiatan tahunan sejak 1990 silam itu.
Sinoeng menjelaskan, pada penyelenggaraan Borobudur Marathon tahun ini diharapkan bisa menampilkan sesuatu yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, menggaet potensi pariwisata untuk ikut menyemarakkan Borobudur Marathon.
“Salah satunya adalah tawaran fasilitas yang diberikan kepada para pelari profesional. Apakah itu soal jersey atau medali, ini sesuatu yang unik dan menarik. Kemudian cara pendaftaran yang mudah lewat online, dan terlayani dengan cepat. Promosi di online itu, bisa diakses paling dua atau tiga bahasa tidak hanya bahasa Inggris dan Indonesia saja. Itu akan memerbanyak orang bisa ikut,” kata Sinoeng belum lama ini.
Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, persiapan lain yang tidak kalah penting adalah soal infrastruktur jalur lari. Dengan memersiapkan jalur lari berstandar internasional, diharapkan bisa memengaruhi kenyamanan para pelari.
“Jaraknya harus berapa kilometer, dan tingkat kesulitan itu bagaimana ada perhitungannya. Karena, belum tentu jalur naik turun itu cocok dengan standar internasional. Bisa jadi, akan ada potensi pengalihan jalur dari sebelumnya. Ini nanti akan dikomunikasikan antara provinsi dengan kabupaten,” jelasnya.
Diketahui, Borobudur Marathon 2020 akan digelar pada 15 November mendatang dengan target peserta kurang lebih 12 ribu pelari. (Bud)