Semarang, Idola 92,6 FM – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel meminta kepada seluruh aparat untuk bekerja secara sistematis di dalam penanganan banjir di Kota Pekalongan. Pernyataan itu dikatakan di sela peninjauan pengungsi banjir di Masjid Al Karomah Pekalongan Barat, Selasa (25/2).
Kapolda menjelaskan, penanganan banjir di Kota Pekalongan harus melibatkan semua unsur yang ada. Baik dari pemerintah, maupun unsur TNI/Polri ikut terlibat di dalam mengatasi banjir yang terjadi.
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan membersihkan saluran-saluran air di wilayah perkotaan dan daerah lain dari tumpukan sampah dan sedimentasi.
“Kita harus segera mencari solusinya. Solusinya, ya tentu saja mengangkat sedimentasi dan revitalisasi sungai serta pembangunan serta peninggian tanggul. Termasuk juga, memberi edukasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Untuk evakuasi dari TNI/Polri bersama BPBD dan SAR, sudah dilakukan dan diarahkan ke tempat penampungan sementara,” kata kapolda.
Lebih lanjut Rycko menjelaskan, warga terdampak banjir yang berada di tempat pengungsian diharapkan tetap tenang dan tidak pulang ke rumah terlebih dulu. Karena, kondisi wilayah yang masih tergenang air banjir sangat riskan jika memaksakan pulang ke rumah.
“Untuk jaminan keamanan, ada baiknya warga tetap berada di tempat pengungsian. Tunggu sampai air banjir surut. Rumahnya akan dijaga tentara dan polisi, jadi tenang saja,” jelasnya.
Sementara, di sela peninjauan kapolda juga menyerahkan bantuan berupa sembako, makanan dan obat-obatan. Termasuk juga permainan untuk anak-anak. (Bud)